Blog Hosting

Pada mulanya adalah Pesta Blogger 2007. Di acara temu blogger nasional pertama itu, Menteri Komunikasi dan Informatika Muhammad Nuh mencanangkan gerakan sejuta blogger.

Lalu orang bertanya-tanya, bagaimana caranya jumlah blogger sebanyak itu bisa tercapai dalam sekejap? Sejak blog dikenal di Indonesia kira-kira sepuluh tahun yang lalu, hingga sekarang diperkirakan baru ada 200 ribu blog. Bagaimana mungkin angkanya melompat secara eksponensial dalam waktu singkat?

Beberapa kalangan percaya bahwa demam blog bakal mewabah jika media tersebut diperkenalkan ke delapan penjuru angin secara serentak. Kampanye tentang blog digiatkan, sosialisasi blog disebarkan, dan ilmu blog ditularkan. Sebagian lagi yakin populasi blog dan blogger makin meningkat seandainya makin banyak pula penyedia layanan blog hosting, terutama yang lokal dan gratis.

Lalu tiba-tiba ada banyak seminar tentang blog. Ada banyak diskusi, klinik, dan workshop tentang blog. Saya sendiri hampir tiap pekan diundang orang untuk berbicara soal blog. Blog tiba-tiba menjadi jargon baru.

Beberapa kalangan juga sigap menyongsong embusan angin blog dengan menyediakan layanan blog hosting. Dua di antaranya adalah Dagdigdug dan Blog Detik. Dalam waktu hampir bersamaan, pekan lalu mereka memperkenalkan layanan blog hosting gratis, seperti halnya Blogspot dan WordPress. Baik Dagdigdug maupun Blog Detik sama-sama memanfaatkan mesin blog berbasis WordPress versi Multiple User (MU).

Dagdigdug bikinan perusahaan baru PT Dagdigdug Indonesia. Adapun Blog Detik, seperti terlihat dari namanya, milik Detikcom. Semula saya mengira Blog Detik adalah blog eksternal Detikcom, seperti halnya Blog Tempo Interaktif. Ternyata bukan.

Tentu saja mereka bukan pelopor blog hosting lokal. Sebelumnya sudah ada penyedia jasa yang sama, misalnya Bedeng.com. Tapi yang penting bukan mana yang duluan dan yang belakangan. Sebagai penyedia layanan, yang penting dilihat adalah kualitas layanannya.

Pengelola Dagdigdug terus terang mengakui layanannya masih dalam pengembangan, karena itu ada beberapa fasilitas yang belum berfungsi. Mereka yakin, pada saat diperkenalkan secara resmi nanti, semua fasilitas sudah berjalan normal. Adapun Blog Detik, yang hanya menyediakan layanan blog hosting, sudah berjalan sebagaimana diharapkan. Beberapa blogger sudah mencoba layanannya.

Kemunculan dua layanan itu tentu saja bagus bagi perkembangan blog di Indonesia. Para blogger mendapat alternatif tempat hosting. Blogger juga tak perlu memanfaatkan hosting luar negeri. Ini berarti menghemat bandwidth, juga devisa. Seandainya saja makin banyak orang yang menyediakan layanan hosting lokal gratis, tentu akan semakin baik. Apalagi hingga saat ini belum ada blog hosting dengan tema khusus, misalnya blog untuk para CEO, blog para musisi, atau blog untuk guru.

Sebab, di luar sana, saya mengenal sebuah tempat indekos blog yang bagus, Edublogs namanya. Edublogs, yang mulai online 31 Juli 2005 di Melbourne, Australia, merupakan jaringan komunitas pendidikan dengan jumlah anggota lebih dari 100 ribu blog. Bayangkan, dalam dua setengah tahun anggotanya belum mencapai satu juta. Adakah orang Indonesia yang bersedia mengembangkan layanan semacam ini?

>> Diskusi tentang topik ini bisa diikuti di Blog Tempo Interaktif

Blog Hosting

6 pemikiran pada “Blog Hosting

  1. di Makassar dan sulawesi selatan, Angingmammiri.org (komunitas blogger makassar) mungkin yang paling aktif menyebarluaskan, mengajak, dan mempromosikan blog.

    beberapa waktu yg lalu misalnya, saya mewakili Angingmammiri jadi pembicara di Kabupaten Takalar dalam seminar Internet dan Blog. Hehehehe… Lumayan juga pesertanya, seratus empat puluh orang. tapi sepertinya yg bakal jadi blogger dalam waktu dekat itu sedikit sekali, karena layanan internet di kabupaten itu masih minim.

    dan itu, tentang free blog hosting di indonesia. catatanku.com sepertinya juga termasuk. Bahkan lebih ‘murni’, karena engine yg digunakan juga buatan sendiri. Engine-nya dibuat oleh pihak Prima Softindo (Jakarta).
    ^_^V (kebetulan saya pernah ke kantornya, dan kenal dengan bos-nya. dan juga pernah tinggal di rumah bos-nya. hehehehe…)

Tinggalkan komentar